Awal Tahun 2024, Usaha Pembuatan Perahu Tradisional di Muba Banjir Orderan

Usaha pembuatan perahu tradisional di Muba--
Dengan bahan-bahan seperti kayu dan papan sepenuhnya berasal dari pemesan.
“Upah pembuatan perahu itu Rp 100 ribu per meter, kalau untuk Perahu Ketek itu Rp 170 ribu per meter," jelasnya.
BACA JUGA:CFD Pertama di Tahun 2024, Jalan Depan Rumdin Bupati Dipadati Masyarakat
"Proses nya jauh lebih rumit. Saat ini yang paling banyak di pesan itu Perahu Getek,” Paparnya.
Ucok mengaku untuk menyelesaikan satu buahperahu dirinya membutuhkan waktu sekitar 4 sampai 5 hari.
“Waktu penyelesaian itu bergantung pada panjang pendeknya perahu. Kalau pendek ya cepat selesai, sebab proses sugu papan nya tidak membutuhkan waktu lama,” katanya.
Sementara itu Rudi (45) warga Desa Ngunang mengatakan bahwa perahu buatan Ucok terbilang cukup bagus.
BACA JUGA:7 Jembatan Terpanjang di Dunia, Nomor 2 Disebut Paling Indah
BACA JUGA:Dua Kereta Api Tabrakan di Bandung, Masinis Dikabarkan Meninggal
“Menurut saya buatan nya cukup bagus, tahan lama, dan tidak cepat rusak. Perahu punya saya saja yang pesan disini sudah berapa tahun belum rusak,” tutupnya.
Begitu juga pengrajin perahu kecil atau biduk, di Sekayu mendapatkan banyak orderan pembutan biduk seiring naiknya debit air.
Salah satu pengrajin perahu atau biduk yang kebanjiran order yakni Abdul Hamid (37) warga jalan Depati Kecamatan Sekayu Kabupaten Muba, ia mengaku mendapatkan banyak pesanan ketika air sungai lagi meningkat.
Permintaan pembuatan perahu tersebut datang karena warga yang membeli digunakan untuk menangkap ikan dan transportasi air.
BACA JUGA:Cegah Banjir, Warga Rt 20 Talang Siku Pinang Banjar Gotong Royong Bersihkan Parit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: