Ini 6 Amalan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa
Ilustrasi--
BACA JUGA:Jelang Lebaran, Pengusaha Dodol di Ogan Ilir Kebanjiran Order
Artinya, “Dari ‘Aisyah ra, dia berkata, ‘Pada 20 hari yang pertama (di bulan Ramadhan), Nabi saw biasa mengkombinasikan antara shalat, puasa dan tidurnya.
Namun jika telah masuk 10 hari terakhir, beliau bersungguh-sungguh dan mengencangkan sarungnya (menjauhi istri-istrinya).” (HR Ahmad).
Ungkapan ‘mengencangkan sarung’ pada hadits di atas adalah bahasa kiasan yang menunjukkan Nabi mengurangi tidur bersama istri pada malam 10 hari terakhir Ramadhan demi lebih banyak beribadah.
2. Mengajak Orang Lain Qiyamullail Tidak saja dengan menggiatkan diri beribadah, kita juga dianjurkan mengajak orang lain untuk bersama menghidupkan malam 10 hari terakhir Ramadhan.
BACA JUGA:Kue Putu, Masih Jadi Idola Bagi Warga Desa Ngulak Kecamatan Sanga Desa
Dalam konteks keluarga, suami bisa membangunkan istrinya.
Dalam konteks yang lebih luas, seorang ustadz atau kiai bisa mengkoornidir jamaahnya untuk bersama hidupkan malam mulia ini.
Dasar kesunahan ini adalah hadits riwayat Sayyidah ‘Aisyah berikut,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
BACA JUGA:Inilah Kondisi Jembatan Teluk di Muba, Saat Ini, Warna Cat Pudar, Ditumbuhi Lumut
Artinya, “Jika telah datang 10 hari yang terakhir (di bulan Ramadhan), Nabi ﷺ mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malamnya (dengan beribadah), dan membangunkan keluarganya (untuk beribadah).” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain riwayat Abu Hurairah disebutkan,
كَانَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ فِي كُلِّ رَمَضَانَ عَشرَةَ أيَّامٍ، فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الَّذِيْ قُبِضَ فِيْهِ اِعْتَكَفَ عِشْرِيْنَ يَوْمًا
Artinya, “Nabi Muhammad saw selalu beri’tikaf pada sepuluh hari tetrakhir bulan Ramadhan. Kecuali bertepatan pada tahun kewafatannya, Nabi beri’tikaf selama dua puluh hari.”(HR Al-Bukhari).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: