Jelang 2026, Pemprov Sumsel Perkuat Strategi APBD dan Dorong Akselerasi Ekonomi Daerah

Jelang 2026, Pemprov Sumsel Perkuat Strategi APBD dan Dorong Akselerasi Ekonomi Daerah

Jelang 2026, Pemprov Sumsel Perkuat Strategi APBD dan Dorong Akselerasi Ekonomi Daerah--

HARIANMUBA.DISWAY.ID, – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus mematangkan langkah strategis dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekaligus mendorong perputaran ekonomi regional menjelang tahun 2026. 

Optimalisasi belanja daerah dan percepatan digitalisasi transaksi pemerintah menjadi fokus utama yang akan diperkuat sepanjang 2025.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, Dr. Drs. H. Edward Candra, M.H, saat menghadiri Executive Coffee Morning bertema “Merajut Sinergi, Memacu Akselerasi” bersama Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel, Arifin Susanto, di Kantor OJK Sumsel, Jumat (12/12/2025).

Edward menegaskan bahwa pengelolaan APBD bukan sekadar persoalan angka, melainkan fondasi masa depan Sumatera Selatan. Seluruh kebijakan belanja daerah, kata dia, diselaraskan dengan visi pemerintahan HDCU periode kedua, yakni “Maju Terus Untuk Semua”.

BACA JUGA:Atasi Kemacetan Nataru, Tol Palembang–Betung Dibuka Fungsional untuk Arus Mudik dan Balik

BACA JUGA:Semarak Hari Ibu 2025, TP PKK Muba Gelar Senam Sehat, Edukasi Kesehatan, dan Bagi-Bagi Door Prize

“Saat ini terdapat 12 program prioritas yang terus kita dorong. Realisasi APBD sudah mencapai 78 persen. Meski terdapat penyesuaian pasca-pelantikan kepala daerah baru, terutama di sektor infrastruktur, kami tetap mengupayakan optimalisasi hingga akhir tahun,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa sejumlah program daerah memiliki keterkaitan erat dengan kebijakan nasional, sehingga membutuhkan koordinasi dan sinkronisasi berkelanjutan agar pelaksanaannya berjalan efektif.

Lebih lanjut, Edward menilai kekuatan ekonomi daerah tidak semata ditentukan oleh besaran APBD. Upaya memperluas digitalisasi transaksi pemerintah daerah serta penyederhanaan sistem perizinan dinilai mampu mempercepat aktivitas ekonomi masyarakat.

“Penghargaan TP2DD Terbaik I se-Sumatera 2025 menjadi bukti bahwa Sumsel berada di jalur yang tepat dalam mendorong transaksi digital dan efisiensi fiskal,” ujarnya.

BACA JUGA:Kasus KDRT Juniarto Dihentikan Melalui Restorative Justice, Kajari Muba: Hukum Harus Mengedepankan Nurani

BACA JUGA:Bupati Muba Lantik Pejabat Baru PUPR dan Koperasi–UKM, Tegaskan Komitmen Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih

Namun demikian, ia mengingatkan bahwa tantangan fiskal ke depan semakin besar. Pada 2026, APBD Sumsel diproyeksikan turun menjadi Rp9,6 triliun dari sebelumnya Rp11,4 triliun, sehingga pengelolaan anggaran harus semakin cermat dan tepat sasaran.

Pada kesempatan yang sama, Kepala OJK Sumsel Arifin Susanto memaparkan perkembangan sektor jasa keuangan di Sumatera Selatan sepanjang 2025. Ia menyebutkan pertumbuhan kredit di Sumsel berada di angka 5,8 persen, sedikit di bawah rata-rata nasional sebesar 7,6 persen.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: