Tasya Permata Sari, Cahaya dari Ngulak yang Membawa Obor Harapan PEPARPROV V Sumsel

Tasya Permata Sari, Cahaya dari Ngulak yang Membawa Obor Harapan PEPARPROV V Sumsel

Tasya Permata Sari, Cahaya dari Ngulak yang Membawa Obor Harapan PEPARPROV V Sumsel--

HARIANMUBA.DISWAY.ID,- Malam di Stable Berkuda, Sekayu, Sabtu (1/11/2025), berubah gemerlap ketika obor Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) ke-V Sumatera Selatan dinyalakan. 

Sebanyak 751 atlet disabilitas dari 17 kabupaten/kota resmi memulai perjuangan mereka di ajang olahraga terbesar bagi penyandang disabilitas di Serasan Sekate itu.

Namun, perhatian publik malam itu bukan hanya tertuju pada meriahnya defile kontingen atau sorotan lampu panggung, melainkan pada sosok muda berhijab pembawa obor — Tasya Permata Sari, atlet para bulu tangkis, Muba Sumsel yang telah sukses menembus pentas nasional.

“Senang sekali rasanya diberi kepercayaan menjadi pembawa obor. Tadi orang tua hadir langsung untuk melihat. Bangganya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” ujar Tasya dengan mata berbinar usai seremoni pembukaan.

BACA JUGA:Siswi SMP di Palembang Nyaris Diculik, Orang Tua Laporkan ke Polisi – Disdik Imbau Sekolah Perketat Pengawasan

BACA JUGA:Buronan Sebulan Tertangkap di Sekayu, Komplotan Pembobol Rumah Asal Lahat Akhirnya Tumbang

Tasya, dara kelahiran Ngulak, Musi Banyuasin, 2 Oktober 2004, merupakan putri bungsu dari empat bersaudara, buah hati pasangan Herman Sawiran dan Wasilawati. Lahir dari keluarga sederhana tak membuatnya patah semangat. Justru keterbatasan menjadi bahan bakar perjuangannya.

“Menjadi seorang disabilitas saat remaja tidak mudah. Saya sering minder bila bertemu orang. Saat tamat SMP saya bahkan tidak mau lanjut ke SMA dan memutuskan tinggal di Sentra Budi Perkasa Palembang,” kenangnya lirih.

Di Sentra Budi Perkasa, Tasya awalnya mengikuti pelatihan menjahit. Namun, di sela waktu luang, ia bermain bulu tangkis — hobi masa kecil yang kemudian mengubah jalan hidupnya. Bakat itu menarik perhatian pelatih dari NPCI Sumatera Selatan, yang kemudian membimbingnya secara serius menapaki dunia para bulu tangkis.

BACA JUGA:Warga Teluk Kemang Harap Jalan Poros Segera Diperbaiki

BACA JUGA:Muba Ukir Sejarah, Sukses Jadi Tuan Rumah dan Juara Umum Porprov Sumsel XV

“Tahun 2019 saya ikut kejuaraan tingkat provinsi tapi kalah. Waktu itu Pak Suwartomo, pelatih di Sentra Budi Perkasa, bilang jangan berhenti. Dari situ saya mulai latihan sungguh-sungguh,” kisahnya.

Perjuangan keras Tasya berbuah manis. Di bawah asuhan NPCI Sumsel, teknik dan mentalnya kian matang. Hasilnya, ia meraih medali emas di Peparnas Papua 2021 dan kembali mengulang prestasi gemilang itu di Peparnas Solo 2024.

Kini, olahraga bukan lagi sekadar kegiatan, tapi bagian dari jati dirinya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait