Progres Jembatan P6 Lalan Melambat, DPRD Sumsel Geram, Pengusaha Batu Bara Dinilai Abai Komitmen
Progres Jembatan P6 Lalan Melambat, DPRD Sumsel Geram, Pengusaha Batu Bara Dinilai Abai Komitmen--
HARIANMUBA.DISWAY.ID – Proyek pembangunan dua jembatan strategis di Sumatera Selatan kembali menjadi sorotan tajam Komisi IV DPRD Sumsel.
Hingga akhir November 2025, perkembangan pembangunan Jembatan P6 (Lalan) di Kabupaten Musi Banyuasin dinilai jauh dari target dan memicu kekhawatiran karena baru memasuki tahap pemasangan tiang pancang.
Padahal, jembatan tersebut merupakan jalur vital distribusi dan mobilitas masyarakat di wilayah pesisir Lalan.
Pada Jumat petang (21/11/2025), Komisi IV DPRD Sumsel menggelar rapat bersama asosiasi pengusaha batu bara. Rapat dipimpin Ketua Komisi IV H. Yansuri, SH, didampingi anggota komisi Ir. H. MF Ridho, ST., MT., Persi, SE., dan Imam Mustakim, ST., MT.
BACA JUGA:Turnamen Tenis Dandim 0401/Muba Cup 2025 Resmi Dibuka
BACA JUGA:Muba dan Sumedang Perkuat Kolaborasi untuk Mewujudkan Pemerintahan Digital Terintegrasi
Namun, rapat penting ini justru meninggalkan kekecewaan karena hanya dihadiri oleh perwakilan asosiasi batu bara dari Kabupaten Lahat. Sementara perusahaan yang beroperasi di Musi Banyuasin serta asosiasi utama tidak hadir tanpa memberikan alasan.
Ketua Komisi IV, H. Yansuri, dengan nada tegas menyesalkan absennya sebagian besar pengusaha batu bara.
“Mereka punya iuran, punya organisasi, punya kepentingan besar menggunakan jembatan ini. Saat terjadi musibah mereka bisa tampil membantu, tapi saat pembangunan justru tidak muncul,” ujarnya.
Ia memperingatkan bahwa jika ketidakhadiran tersebut berlanjut, DPRD tidak segan membawa persoalan ini ke tingkat kementerian.
BACA JUGA:Google Resmi Perkenalkan Gemini 3, Model AI Multimodal Terbaru yang Diklaim Paling Mumpuni di Dunia
BACA JUGA:Honda ADV 160 RoadSync Resmi Hadir, Skutik Adventure Berteknologi Canggih untuk Mobilitas Modern
Nada lebih keras disampaikan oleh Ir. H. MF Ridho. Ia menilai lambannya realisasi pembangunan sebagai bentuk tidak menghargai pemerintah daerah.
“Jangan prank Gubernur! Jangan seolah-olah siap, tetapi realisasi nol. Kalau tidak mau memenuhi komitmen, kami akan tutup operasional mereka. Tidak boleh lagi mengangkut hasil tambang lewat jembatan yang tidak mereka bantu bangun!” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: