PALEMBANG,HARIANMUBA - Sudah jadi tradisi setiap momen hari perayaan pasti akan banyak makanan enak berbahan dasar daging.
Namun bagi mereka yang tidak bisa memakan daging dengan alasan kesehatan ini cukup membuat kerepotan.
Tapi saat ini ada makanan sehat namun juga tetap enak yakni rendang jamur shintake.
Rendang jamur shintake dapat menjadi alternatif.
Selain bebas kolesterol, tekstur dan rasa rendang jamur shintake pun sangat menyerupai daging sapi pada umumnya
Salah satunya rendang jamur shintake yang diproduksi oleh Raja Vegan di Jalan Letnan Mukmin, Palembang.
Penikmat rendang jamur shintake Linda mengatakan, saat pertama kali mencoba dirinya tidak menyangka jika rendang tersebut berbahan dasar jamur shintake. Tekstur kenyal dan berserat jamur shintake membuat Linda mengira daging hewan, terlebih lagi rasanya yang sangat mirip. Menurut Linda, kuliner ini sangat cocok bagi orang yang tidak bisa makan daging hewan potong atau tengah diet.
“Ini pertama kali aku mencoba rendang jamur (shintake) ini. Semula aku kira rendang ini seperti umumnya terbuat dari daging sapi atau kerbau, apa lagi kalau dilihat dari teksturnya yang kenyal berserat dan rasanya yang mirip, aku mengiranya daging sapi sungguhan. Eh, ternyata terbuat dari jamur!” ungkap Linda dengan nada surprise.
Sementara itu, pembuat rendang jamur shintake Christopher mengungkapkan, terciptanya rendang jamur shintake ini bermula dari kebiasaan dirinya dan keluarga menjalani hidup vegetarian.
“Awalnya sih rendang jamur shintake ini dari kebiasaan (keluarga) hidup secara vegetarian. Lalu coba-coba cari bahan alternatif pengganti daging, dan dapatlah jamur shintake ini yang kita olah menjadi rendang,” ungkap Christopher bersemangat.
Rendang jamur shintake ini sama dengan rendang daging pada umumnya, namun bahan utama daging digantikan dengan jamur shintake. Selain itu, dalam pembuatannya tidak menggunakan bawang, sehingga cocok untuk orang yang tidak bisa makan daging dengan berbagai alasan. Sebelum diolah menjadi rendang, jamur shintake direndam satu hari satu malam terlebih dahulu, agar tekstur jamur tidak keras dan lebih berserat.
“Jadi prosesnya sebelum diolah jadi rendang, jamur direndam selama satu hari satu malam, supaya tekstur jamur tidak keras dan lebih berserat,” imbuh Christopher.
Dari inovasi rendang jamur ini, Christopher mengakui respon masyarakat sangat baik. Melalui pemasaran secara online, rendang jamur per porsi yang dihargai Rp60 ribu dapat laku terjual 30 hingga 60 bungkus dalam satu minggu.*