Makan Cepat vs Makan Lambat, Mana yang Lebih Sehat?

Kamis 19-09-2024,08:43 WIB
Reporter : Fiya
Editor : Reno

5. Meningkatkan Pencernaan

Makanan yang dikunyah lebih lama akan lebih mudah dicerna oleh tubuh. Lambung dan usus bekerja lebih efisien dalam mengolah makanan, sehingga mengurangi risiko masalah pencernaan seperti kembung dan sembelit.

Tips untuk Mengubah Kebiasaan Makan Cepat

Mengubah kebiasaan makan cepat tidaklah mudah, terutama bagi mereka yang terbiasa melakukannya. Namun, dengan beberapa tips sederhana berikut, Anda bisa mulai belajar makan lebih lambat dan sehat:

- Fokus pada Makanan: Hindari makan sambil menonton TV, bermain ponsel, atau melakukan aktivitas lain yang dapat mengalihkan perhatian.

- Nikmati Setiap Suap: Kunyah makanan setidaknya 20-30 kali setiap suapnya, dan rasakan setiap rasa dan tekstur dari makanan yang Anda konsumsi.

BACA JUGA:Jembatan Lalan Kembali Disenggol Kapal Tongkang, Pemkab Muba Siapkan Skema Pengawasan Baru

- Buat Suasana Tenang: Ciptakan suasana yang nyaman saat makan, misalnya dengan mendengarkan musik ringan atau menyalakan lilin.

- Atur Waktu Makan: Makan secara teratur untuk menghindari makan dalam keadaan terlalu lapar, yang sering kali memicu makan cepat.

- Pilih Makanan Kaya Serat: Makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah-buahan membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dikunyah.

Kecepatan makan ternyata memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan. Makan cepat dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti kenaikan berat badan, gangguan pencernaan, dan bahkan penyakit serius seperti GERD dan diabetes. 

Sebaliknya, makan dengan perlahan membawa manfaat yang luas, mulai dari mengontrol berat badan hingga meningkatkan kepuasan makan. 

BACA JUGA:Sandi Fahlepi Bahas Pembangunan Berkelanjutan Muba di Forum Walikota ASEAN 2024

Dengan memperhatikan kecepatan makan dan mengadopsi kebiasaan makan yang lebih perlahan, Anda dapat menjaga kesehatan tubuh secara optimal.(*) 

 

Kategori :