Satu kaleng minuman berenergi bisa mengandung hingga 30 gram gula per sajian. Konsumsi gula yang berlebihan berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti peningkatan kadar gula darah, peradangan, dan risiko masalah gigi.
Peningkatan gula darah yang cepat dapat menyebabkan lonjakan energi yang diikuti oleh penurunan drastis, sehingga menimbulkan perasaan lelah dan lemas.
Selain kafein dan gula, banyak minuman berenergi mengandung bahan tambahan seperti guarana dan taurin.
Meskipun bahan-bahan ini secara umum dianggap aman, efek gabungannya dengan kafein belum dipelajari secara menyeluruh.
Kombinasi stimulan ini bisa menambah risiko kesehatan yang tidak diinginkan, terutama pada jangka panjang.
BACA JUGA:Waspada Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Kilat, Muba Termasuk kah?
3. Memengaruhi Kesehatan Fisik dan Mental
Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi minuman berenergi secara rutin dapat meningkatkan gejala kecemasan, depresi, dan stres.
Peningkatan norepinefrin, hormon stres yang dipicu oleh kafein, juga dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
Ini adalah faktor yang berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung dan gangguan kesehatan lainnya.
Respons terhadap minuman berenergi bervariasi antar individu. Faktor seperti usia, kondisi kesehatan yang mendasarinya, dan penggunaan obat-obatan tertentu dapat memengaruhi bagaimana tubuh merespons minuman ini.
Alternatif Sehat Pengganti Minuman Berenergi
Eliza Cheng merekomendasikan alternatif yang lebih sehat untuk menjaga energi tanpa harus mengorbankan kesehatan.
Air putih tetap menjadi pilihan utama untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Beberapa pilihan lain yang lebih baik daripada minuman berenergi adalah:
- Teh hijau: Mengandung kafein alami dalam jumlah rendah, serta kaya akan antioksidan.