Usai Viral Dokter RSUD Sekayu Alami Dugaan Pengancaman, Kasus Resmi Dilaporkan ke Polisi

Usai Viral Dokter RSUD Sekayu Alami Dugaan Pengancaman, Kasus Resmi Dilaporkan ke Polisi

Usai Viral Dokter RSUD Sekayu Alami Dugaan Pengancaman, Kasus Resmi Dilaporkan ke Polisi--

HARIANMUBA.DISWAY.ID,– Kasus dugaan pengancaman terhadap tenaga medis di RSUD Sekayu kini menjadi sorotan publik, setelah viral di media sosial. 

Peristiwa tersebut menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa (44), dokter spesialis penyakit dalam asal Kota Palembang, pada Selasa pagi (12/8/2025) sekitar pukul 06.45 WIB.

Insiden terjadi di ruang isolasi VIP Leban RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin. Saat itu, dr. Syahpri sedang melakukan visite kepada pasien berinisial R.

Tiba-tiba, seorang pria berinisial SD bersama rekannya masuk dan meluapkan kemarahan, meminta pasien dipindahkan ke ruang VIP non-infeksi dengan alasan pelayanan di ruang tersebut dinilai tidak layak.

BACA JUGA:Forkopimcam Sungai Lilin Bagikan Bendera Merah Putih kepada Pengguna Jalan, Semarakkan HUT RI ke-80

BACA JUGA:Upacara HUT Pramuka ke-64 di Sungai Lilin Berlangsung Meriah dan Penuh Semangat Kebangsaan

Dalam situasi tegang itu, terlapor SD diduga menarik masker yang dikenakan dokter secara paksa, membuat korban merasa terintimidasi dan terancam.

Merasa keselamatan dan kenyamanannya terganggu, dr. Syahpri melaporkan kejadian ini ke Polres Musi Banyuasin dengan nomor laporan LP/B/323/VIII/2025/SPKT/POLRES MUSI BANYUASIN/POLDA SUMATERA SELATAN.

Kasi Humas Polres Musi Banyuasin, IPTU Hutahean, S.H., membenarkan adanya laporan tersebut.

“Laporan korban sudah kami terima. Saat ini Satreskrim Polres Muba sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap kronologi lengkap dan pihak-pihak yang terlibat,” jelasnya.

BACA JUGA:Pemkab dan DPRD Muba Tegaskan Komitmen Jaga Keamanan Layanan Kesehatan di RSUD Sekayu

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Kukuhkan 50 Paskibraka Sumsel, Teguhkan Jiwa Satria dan Nasionalisme

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya menciptakan lingkungan pelayanan kesehatan yang aman, tidak hanya bagi pasien, tetapi juga bagi tenaga medis yang bertugas.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait